Menggairahkan Budaya Kolaborasi di Kedaireka
25 Januari 2021, 12.00 WIB
PERKEMBANGAN teknologi yang cepat saat ini digunakan untuk menopang pertumbuhan ekonomi dan tuntutan lain dari kebutuhan masyarakat di seluruh penjuru dunia. Sudah menjadi kelaziman bahwa teknologi membutuhkan invensi dan inovasi terus-menerus untuk menjawab kebutuhan masyarakat. Salah satu tempat yang dapat mewadahi kebutuhan untuk memajukan teknologi tersebut ialah dunia pendidikan tinggi. Namun, tidak jarang inovasi produk pendidikan tinggi tak bisa dimanfaatkan karena belum direalisasikan menjadi produk jadi bagi masyarakat. Kondisi seperti itu sudah saatnya dijadikan sejarah. Untuk itulah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerja sama dengan beberapa kementerian lain membuat sebuah platform yang nantinya bisa dimanfaatkan pendidikan tinggi dan dunia usaha serta dunia industri berinteraksi intensif untuk menghasilkan produk-produk inovatif.
Di platform Kedaireka, para inventor perguruan tinggi akan memberikan berbagai pilihan solusi bagi permasalahan yang ada di dunia usaha-dunia industry (DUDI) atau usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Perguruan tinggi ditantang menjawab kebutuhan DUDI atau UMKM. Lebih dari itu, penting bagi negara untuk memenuhi setiap kebutuhannya secara mandiri dan tidak bergantung pada ban bantuan negara lain. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim pada peluncuran platform Kedaireka mengatakan hadirnya platform Kedaireka yang merupakan visi dari Kampus Merdeka memberikan kesempatan bagi perguruan tinggi untuk dapat bertransformasi menghasilkan berbagai reka cipta, bukan hanya dosen, melainkan juga mahasiswa, tenaga didik, serta stakeholder dalam perguruan tinggi. Nadiem menjelaskan Kedaireka merupakan akselerasi perkawinan massal perguruan tinggi dan kalangan industri sebagai syarat mendapatkan dana matching fund sehingga menghasilkan ekosistem reka cipta berbasis kebutuhan yang mampu untuk ditumbuhkembangkan.
Arti strategis platform itu, menurut Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud Nizam, ialah para inventor perguruan tinggi akan memberikan berbagai pilihan solusi bagi permasalahan yang ada di DUDI atau UMKM. “Perguruan tinggi sebagai tempat menyiapkan talenta penghasil ilmu pengetahuan dan teknologi mesti menjadi mata air bagi kemajuan DUDI untuk kemajuan bangsa negara.” Platform Kedaireka tidak akan berdampak kepada kemajuan negara apabila tidak membawa semangat untuk membangun kedaulatan negara Indonesia dengan mengutamakan kemaslahatan masyarakat secara luas.
Platform Kedaireka itu diharapkan dapat menjembatani antara ilmuwan, akademisi, mahasiswa, dan kalangan DUDI. Hal itu penting agar DUDI dan dunia pendidikan dapat berjalan beriringan serta saling menguntungkan. Tidak kalah pentingnya ide dari para dosen dan mahasiswa dapat disampaikan melalui platform itu. Dalam sektor industri, para pelaku usaha yang memiliki masalah dapat melihat beberapa solusi yang ditawarkan perguruan tinggi. “Jadi, nanti kedua belah pihak bisa saling kolaborasi di dalam Kedaireka ini,” terang Nizam.
Etalase
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi disadari banyak pihak akan menempatkan perguruan tinggi posisi yang strategis. Menurut Sekretaris Ditjen Dikti Kemendikbud Paristiyanti Nurwardani, platform Kedaireka ibarat sebuah marketplace bagi perguruan tinggi untuk menjajakan hasil penelitian mereka dan disimpan dalam sebuah etalase sehingga dapat diketahui kalangan DUDI yang membutuhkan. “Platform Kedaireka membantu perguruan tinggi untuk dapat memublikasi hasil penelitiannya sehingga dapat diaplikasikan dan bermanfaat bagi kemajuan negara. Selain itu, diharapkan, Kedaireka dapat mengetahui permasalahan yang ada di masyarakat sehingga perguruan tinggi dapat memberikan jawaban dengan teknologi yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat luas.”
Achmad Adhitya Maramis, Koordinator Tim Kerja Akselerasi Reka Cipta Indonesia Ditjen Dikti, menambahkan, Kedaireka ialah tempat para inventor dari perguruan tinggi dan industri untuk membangun program-program yang dibutuhkan bangsa. “Di Kedaireka kita ingin memberikan manfaat kepada masyarakat luas,” ujarnya.
Rektor IPB Arif Satria juga menilai Kedaireka sangat penting untuk percepatan penghiliran inovasi. “Saya yakin banyak sekali produk inovasi perguruan tinggi yang sangat layak masuk ke pasar. Semoga dengan Kedaireka ini ada ‘perjodohan’ antara perguruan tinggi dan industri,” kata Arif Satria yang juga Ketua Forum Rektor Indonesia. Hemat dia, inovasi-inovasi yang dihasilkan perguruan tinggi yang dikolaborasikan dengan DUDI semakin banyak yang bermanfaat. Industri juga akan menikmati manfaat yang luar biasa karena tidak perlu mengembangkan research and development (R&D) sendiri. Selain itu, lanjut dia, ada fasilitas tax deduction untuk industri yang kerja sama dengan perguruan tinggi. “Kampus juga menikmati manfaat berupa matching fund dari pemerintah. Namun, terpenting lagi bahwa hilirisasi inovasi akan semakin menebar inspirasi dan optimisme masa depan bangsa Indonesia,” tegas Arif.
Sumber : Media Indonesia